Sunday, April 8, 2012

13 Tahun Menyertai Komunitas Death Metal



Keren yeuh akang akang nu aya di bandung .
Bandung - Perannya melahirkan band-band deah metal jempolan seperti Disinfected, Forgotten dan lainnya, menunjukkan posisi Extreme Souls Production (ESP) di antara para metal head. Kini 13 tahun telah berlalu, ESP tetap eksis.

Lahir pada 1996, ESP menjadi salah satu dari sedikit label yang memberi perhatian terhadap musik death metal. Wajar, karena hingar bingar musik cadas pasarnya tidak sebesar musik mainstream.

Meski lebih banyak terjungkir daripada bangkit, Iwan D yang menjadi founder ESP memilih bertahan. Keputusan yang tidak disesalinya selama 13 tahun ini pun ditegaskan kakak Man Jasad ini saat perayaan ulang tahun ke-13 ESP yang digelar di Score Bandung, Minggu (13/12/2009).

"Jujur, kalau bicara sisi komersil, kita belum bisa. Tetapi saya tidak juga ingin dibilang melakukan ini karena idealis. Satu-satunya alasan saya, karena saya suka dan senang melakukannya," ujar Iwan.

Perayaan ulang tahun yang mendapat apresiasi dari pentolan-pentolan komunitas death metal Bandung ini pun berlangsung sangat meriah. Tampil menghajar penonton dari atas panggung Bleeding Corps, Turbidity, Plasmoptysis dan Jasad. Masih ditambah band tamu Aksara.

Tidak ketinggalan juga tentunya acara tiup lilin dan potong kue ulang tahun oleh Iwan, dan dibagi-bagikan kepada para perwakilan band-band yang albumnya pernah dirilis ESP.

Sederet harapan pun meluncur dari para metal head. "Memang seperti yang tadi dibilang, tidak mudah untuk komunitas kita berkembang, tetapi semuanya bisa menjadi mudah karena ada kebersamaan. Selamat ulang tahun untuk ESP, semoga di masa mendatang semakin eksis," ujar Man Jasad dari atas panggung.

Penampilan Jasad di hadapan sekitar 200 pengunjung Score Bandung pun cukup istimewa. Selain menampilkan tarawangsa yang merupakan ritual adat Sunda yang sangat orisinil di awal penampilannya, Jasad juga menggandeng Uzi, vokalis cewek dari Demons Damn.

Kembali ke ESP, awalnya label yang beralamat di Komplek Sanggar Hurip, Jl. Jatisari 1 No.21 ini hanya menggarap band-band underground lokal. Tetapi sejalan dengan konsistensi dan kematangannya, band-band underground internasional pun bergabung. Tahun 2009 ini, ESP menandai kiprahnya dengan meluncurkan album kompilasi Brutally Sickness "Orgasm Mutilation" yang diisi 26 band.

Pada 2010, sederet rencana sudah diarrange. Di antaranya peluncuran album anyar Plasmoptysis pada Januari dan aksi panggung rutin per dua bulan. "Itu sebagian dari rencana kita, semoga usia ke-13 ini bukan menjadi pertanda sial. Saya percaya tahun depan kita akan bisa lebih baik dan maju lagi, tentunya dengan kekompakan dari seluruh komunitas death metal," harap Iwan.(lom/lom)

No comments:

Post a Comment